Lompat ke isi utama

Berita

Kata Menyerah Itu Tak Ada

Panggil saja dia Pak Subakir, seorang guru yang beralamat di Desa Kuanyar RT.03 RW. 02  Kecamatan Mayong dengan segudang kesibukan yang dijalani setiap harinya, selain sebagai guru disalah satu SMA (Sekolah Menengah Atas) dia juga seorang guru MADIN (Madrasah Diniyah) dan juga masih aktif disalah satu oraganisasi islam di lingkungan masyarakatnya. Baginya menjadi manusia tak cukup jika hanya bernafas kemudian mati saja, namun esensi hidup sebagai manusia juga harus ada, salah satunya adalah bermanfaat bagi sesama dan ikut berkontribusi untuk negara. Pemilu 2019 baginya adalah sarana untuk berkontribusi sebagai warga negara yang peduli terhadap keberhasilan demokrasi.

Kepedulian terhadap keberhasilan demokrasi terlihat dari kontribusi dan dedikasinya terhadap pemilu, ini terbukti, sejak tahun 2014 dia sudah berpartisipasi sebagai komisioner panwascam (pengawas pemilihan kecamatan) di Mayong hingga pesta demokrasi tahun 2019 selesai dia tidak pernah absen dan tetap ikut mengawal jalanya demokrasi. Laki-laki berusia 61 tahun ini tidak mau jika hanya menjadi penonton jalanya demokrasi tanpa adanya kontribusi dan partisipasi, oleh sebab itu meskipun usianya sudah tidak muda lagi namun semangat dan perjuangannya tidak pernah kalah dengan mereka yang masih muda.

Pak Subakir tergolong Pengawas Pemilu Desa tertua dan terlama di kabupaten Jepara, namun kerja dan dedikasinya penuh tercurah demi tegaknya demokrasi negeri ini. Tidak hanya itu saja, seringnya pulang larut malam karena tugas pengawasam tidak pernah jadi masalah dan menurunkan semangatnya, justru pak subakir selalu memotivasi diri bahwa usia tidak menjadi halangan untuk ikut berpartisipasi demi tegaknya demokrasi.

Menjadi Pengawas Pemilu Desa di Desa Kuanyar Kecamatan Mayong Pak Subakir juga sekaligus mengawasi 11 TPS di bawahnya, pulang larut malam bukan hal yang istimewa karena hampir setiap hari ketika ada pengawasan Pak Subakir harus siap siaga. Keluarga juga mendukungnya tanpa pernah protes karena jarang sekali menghabiskan waktu dengan keluarga, Pak Subakir bersyukur karena keluarga mengerti akan kesibukannya dan mendukung apa yang dilakukanya, baginya kesibukkan ini bukan yang pertama kalinya karena sebelumnya memang Pak Subakir selalu aktif di lingkungan masyarakatnya. (Nurul)

Tag
Artikel