Lompat ke isi utama

Berita

Penguatan Individu Civil Society dalam Pemilu Melalui Bawaslu Goes to Campus

Anggota Bawaslu Jepara Ali Putrnomo menerima kenang-kenangan dari Rektor Unisnu Jepara

Anggota Bawaslu Jepara Ali Putrnomo menerima kenang-kenangan dari Rektor Unisnu Jepara dalam acara Bawaslu Goes to Campus

Bawaslu Jepara – pentingnya mengawal demokrasi mengingat saat ini ada pada ranah yang berbeda untuk menyongsong Pemilu yang berintegritas melalui kejujuran. Selain itu knowledge, skill dan attitude yang menghasilkan suatu nilai menjadi tonggak yang perlu dikuatkan dalam diri setiap individu civil society. Hal ini disampaikan oleh Rektor Unisnu Jepara Sa’dullah Assa’idi dalam sambutannya pada acara Bawaslu Goes to Campus.

Bawasu Kabupaten Jepara bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) Unisnu Jepara menggelar sosialisasi dan Pendidikan politik tentang politik dan demokrasi kepada mahasiswa bertajuk Bawaslu Goes to Campus di Unisnu Jepara pada Selasa, (30/01). Hadir dalam kegiatan ini Rektor Unisnu Jepara Sa’dullah Assa’idi, Anggota Bawaslu Jepara Ali Purnomo, Anggota KPU Jepara Muhammadun Sanomae, Ahmad Saefuddin Ketua Pusat Studi Aswaja dan Mahasiswa mahasiswi Unisnu Jepara.

“Dalam demokrasi jangan membenci, stop membanding bandingkan karena itu sifatnya setan, dan dengan landasan iman maka tidak perlu khawatir,” tegas Sa’dullah Assa’idi.

Dalam sambutannya juga berharap untuk NU memenangkan Indonesia, mengamankan Indonesia, bukan memenangkan pasangan calon. Pentingnya untuk mendengar rekam jejak agar bisa mengetahui dan membaca yang terbaik.

Anggota Bawaslu Jepara Ali Purnomo menyampaikan materi dalam kegiatan Bawaslu Goes to Campus
Anggota Bawaslu Jepara Ali Purnomo menyampaikan materi dalam kegiatan Bawaslu Goes to Campus 

Dilanjutkan penyampaian materi dari Ali Purnomo selaku Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Jepara. Dalam paparannya menyampaikan bahwa politik dan demokrasi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menjelaskan prinsip – prinsip demokrasi, nilai – nilai demokrasi, unsur penegak demokrasi, hingga keikutsertaan rakyat dalam Pemilu. Berharap dari kegiatan tersebut mahasiswa turut andil mensukseskan Pemilu 2024 sebagai pengawas partisipatif.

“Mekanismenya adalah bagi masyarakat ketika menemukan sebuah indikasi pelanggaran bisa dilaporkan kepada jajaran kami,” ungkap Ali Purnomo.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Anggota KPU Jepara Muhammadun yang menjelaskan tentang menjaga martabat Pemilu. Ia mengimbau agar jangan ada politik uang, ujaran kebencian, jangan melakukan hoaks, dan jangan sampai melakukan radikalisme. 

Terakhir materi yang disampaikan oleh Ahmad Saefuddin selaku Ketua Pusat Studi Aswaja, dalam paparannya menyampaikan tentang Dinamika NU menuju Khittah, dan Cara menghadapi pesta demokrasi sebagai civil society. 

“Pemilih yang rasional adalah pemilih yang takut akan adanya pelanggaran Pemilu,” imbunya.

Penulis dan Editor: Wahidatun Khoirunnisa

Foto: Zain Musthofa Kamal