Lompat ke isi utama

Berita

Gaet Mahasiswa Perangi Pelanggaran Pemilu

 

Jepara, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu Jepara selenggarakan sosialisasi pengawasan partisipatif dengan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara, Senin (30/11). Bertempat di ruang auditorium Pasca Sarjana UNISNU sosialisasi ini diharapkan agar mahasiswa dapat memerangi pelanggaran pemilu.

"Bawaslu ingin mengajak mahasiswa dalam rangka ikut serta memerangi pelanggaran pemilu. Karena peran serta mahasiswa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suksesi pemilu," kata Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko dalam sambutannya.

Koordinator Divisi Pengawasan tersebut menambahkan ada 3 persoalan yang harus diperangi, yaitu isu sara, hoax dan politik uang. Karena itu peran serta mahasiswa sangat penting untuk mendukung tercapainya demokrasi yang baik, berintegritas dan bermartabat.

Baca Juga : Bawaslu Jepara Gaet Siswa Belajar Kepengawasan Kepemiluan

Kendati mengikuti ketentuan pemerintah, peserta dalam kegiatan kali ini dibatasi. Kurang lebih enam puluh peserta mengikuti kegiatan dengan menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan.

Anggota Bawaslu Jepara Arifin disela-sela pemaparan materi mengatakan bahwa butuh peran mahasiswa untuk bisa menjadi pengawas independen. Mahasiswa juga dapat menjadi pengawas di TPS agar bisa membantu terlibat aktif dalam pengawasan pelanggaran pemilu dikarenakan Bawaslu minim akan personil.

Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Datin itu juga mengatakan mahasiswa yang memiliki sikap kritis menjadi harapan agar kepedulian terhadap proses demokrasi membawa perubahan yang lebih baik ke depan.

Baca Juga : Bawaslu Jepara Ikuti Rapat Pleno DPB

Sementara itu anggota Bawaslu Jepara Koordinator SDM dan Organisasi Abd. Kalim mengajak mahasiswa untuk menjadi pemantau pemilu agar semakin banyak yang mengawasi.

"Teman-teman mahasiswa mari kita menjadi pemantau pemilu, harapan kami semakin banyak pemantau maka demokrasi di Jepara dapat legitimite dan lebih baik. Karena meski teman-teman mahasiswa tidak memiliki tugas secara aturan namun punya tugas secara moral," kata Abd. Kalim.

Ia memaparkan jumlah pemilih milenial jika dihitung ada 40 persen dari DPT (Daftar Pemilih Tetap). Dalam rangka menjaga kedaulatan pemilu, mahasiswa diharapkan menjadi pemilih yang cerdas, berintegritas dan rasional bukan pemilih yang pragmatis. Ia juga menghimbau agar jangan sampai hak suara kita ditukar dengan uang politik.

"Mahasiswa sebagai agen of change diharapkan dapat membantu menjadi pengawas partisipatif, mengawal dan mengevaluasi pemilu. Mahasiswa dapat memberikan sumbangsih pemikiran berdasarkan partisipasinya dalam tahapan evaluasi guna melahirkan kebijakan yang lebih baik," pungkas Abd. Kalim.

(Laili Anisah/Staf Bawaslu Jepara)

Tag
Berita