Lompat ke isi utama

Berita

Beri Bekal dan Motivasi pada Perempuan di Desa Pengawasan

Jepara, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu Jepara memberikan bekal pengawasan Pemilu dan motivasi kepada warga Desa Mitra Bawaslu Klepu Keling Jepara, Sabtu (18/9). Bertempat di Balai Desa Klepu bekal pengawasan diberikan kepada ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesetaraan Keluarga (PKK).

Oleh Anggota Bawaslu Jepara Abd. Kalim, acara yang juga dihadiri oleh komisioner KPU Jepara dan Staf ahli DPRD Jawa Tengah itu, ia memaparkan bahwa Desa Klepu merupakan desa mitra Bawaslu Jepara bertajuk Desa Pengawasan Pemilu. Ia menyampaikan agar perempuan ikut berperan aktif dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan terutama dalam pengawasan partisipatif.

"Perempuan musti berani melakukan pengawasan," kata Abd. Kalim.

Baca Juga : Bawaslu Bicara Perempuan di Hari Demokrasi Internasional

Ia melanjutkan masyarakat terutama kelompok perempuan dapat melaporkan dugaan pelanggaran kepada pengawas Pemilu yang ada di tingkatan TPS maupun Kabupaten. Apabila masyarakat takut melapor secara langsung, warga bisa memberikan informasi secara tidak langsung melalui alat telekomunikasi. Bawaslu akan merahasiakan identitas masyarakat yang memberi informasi. Jika pengawas tidak menindaklanjuti informasi dari masyarakat silakan laporkan ke Bawaslu Kabupaten Jepara akan dilakukan tindakan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Selanjutnya Ia mengaku siap apabila dihadirkan oleh kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik secara gratis.

Kordiv. SDM dan Organisasi ini melanjutkan perempuan zaman sekarang harus menjadi pemilih yang cerdas dan rasional. Maksudnya dalam memilih calon pemimpin politik semata-mata tidak karena iming-iming uang atau materi melainkan karena kapasitas calon, visi misi dan programnya, karena politik output nya adalah untuk kesejahteraan dan keamanan rakyat. Dalam acara yang bertemakan Kesetaraan Gender dalam Berpolitik dan Pendidikan Politik bagi Perempuan itu Ia juga memberikan motivasi kepada sekitar 50 peserta itu dalam proses pemilu dan pemilihan perempuan harus menjadi subyek jangan menjadi obyek. Hal ini dapat diimplementasikan dengan menduduki jabatan-jabatan politik, penyelenggaraan Pemilu atau pengawas partisipatif.

Menurutnya nenek moyang orang Jepara adalah perempuan-perempuan hebat. Ada 3 sosok perempuan yang perlu dicontoh jejaknya yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA. Kartini.

"Pelajaran yang dapat diambil dari 3 sosok perempuan hebat Jepara Shima dengan keadilannya, Ratu Kalinyamat dengan Kepahlawanannya dan RA. Kartini dengan Emansipasinya," ungkap Abd. Kalim.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara Siti Nurwakhidatun juga turut hadir memberikan pemaparan terkait partisipasi politik perempuan. Menurutnya terdapat beberapa penghambat terkait dengan partisipasi politik perempuan. Faktor tersebut adalah kesadaran berpartisipasi politik rendah, faktor dukungan keluarga, lebih mengurusi rumah tangga dan kurang adanya dorongan memenangkan pertarungan politik. Ia juga menghimbau agar perempuan dapat menduduki jabatan politik dan dapat mempengaruhi kebijakan yang berhubungan dengan perempuan.

Baca Juga : Buku Penanganan Pelanggaran Segera di Launching

"Persiapkan anak-anak perempuan sejak dini untuk terpanggil dan tertantang memasuki dunia politik," kata Siti.

Sementara itu Petinggi Desa Klepu Sutoyo mengatakan bahwa Desa Klepu merupakan desa mitra Bawaslu yang telah diresmikan tempo kemarin. Ia menghimbau pada peserta untuk memanfaatkan momen ketemu dengan Bawaslu Jepara untuk berdiskusi secara intens sehingga ibu-ibu PKK dapat memahami pengawasan dalam Pemilu.

"Kerjasama kami dengan Bawaslu Jepara dengan jargon bersama rakyat awasi Pemilu bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu," ungkap Sutoyo

(MS-staf Bawaslu Jepara)
Tag
Berita