Lompat ke isi utama

Berita

Ekspektasi Tahu dan Tempe Malah Dapat Daging

Jepara, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Selesai sudah mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP Unsoed Purwokerto melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bawaslu Jepara. Kurang lebih 30 hari belajar ilmu kepengawasan Pemilu maupun Pilkada. Para mahasiswa merasa mendapatkan ilmu lebih dari pada apa yang mereka fikirkan sebelumnya.

“Ekspektasi tahu tempe malah dapat daging” kata Avidsa mahasiswa PKL dalam acara penarikan.

Pasalnya ia berfikiran saat PKL di Bawaslu hanya akan disuruh menfoto atau melakukan hal yang sepele. Namun ia merasa mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat untuk menunjang pendidikan di perkuliahan jurusan ilmu politik. Meski tidak ada tahapan Pemilu ataupun Pilkada apalagi saat pandemi corona Bawaslu Jepara berupaya untuk meningkatkan pendidikan pengawasan partisipatif baik kepada internal maupun kepada masyarakat. Ia mengatakan peningkatan pendidikan kepangawasan dilakukan secara daring dan luring melalui media-media.

Baca Juga : Jajaran Bawaslu Jepara di Suntik Vaksin Tahap 1

Selama PKL mahasiswa mengikuti bahkan terlibat langsung kegiatan Bawaslu Jepara. Kegiatan tersebut seperti mengikuti program Diskusi Wacana Pemilu (Si-Walu). Program ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang pengawasan Pemilu. Sayang mereka hanya dapat mengikuti 10 edisi diskusi mengingat Si-Walu akan berjalan terus meski tidak ada peserta PKL karena program tersebut adalah program rutin.

Mahasiswa juga turut berpartisipasi dalam suksesi proses pembentukan pojok literasi Bawaslu dan penandatanganan nota kesepahaman antara Bawaslu Jepara dengan UNISNU Jepara (24/2). Mereka turut serta dalam rapat persiapan dan menginventarisasi buku-buku dan majalah-majalah Bawaslu.

Selain itu mahasiswa dilibatkan dalam pembuatan Buletin Bawaslu Jepara edisi 6. Di sana mahasiswa dapat mengekspresikan pemikiran politiknya terkait dengan Pemilu maupun Pilkada. Rencana tulisan mereka akan dimuat dan di cetak jika memenuhi kriteria kalaupun tidak memenuhi akan dimasukkan dalam website atau media Bawaslu Jepara lainnya.

Sementara itu Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko dalam sesi penarikan (10/3) di ruang sekretariat mengharapkan agar apa yang telah dipelajari di Bawaslu Jepara dapat bermanfaat dan sesuai dengan harapan. Mengingat Bawaslu Jepara adalah lembaga baru yang belum pernah mendapatkan mahasiswa PKL dan tidak memiliki panduan input serta output sasaran anak PKL. Terlebih saat pandemi corona Bawaslu Jepara terkendala dalam menjalankan program. Dari itu mahasiswa hanya diikutkan dalam program-program yang telah Bawaslu Jepara rencanakan di tahun 2021 ini.

Baca Juga : Lanjutkan Diskusi Pengawasan Pemilu, Bawaslu Bahas Politik Uang

“Semoga ilmunya bermanfaat dan sesuai harapan, semoga sukses buat para mahasiswa PKL,” kata Sujiantoko dalam sambutan.

Dalam acara yang dihadiri staf dan semua komisioner Bawaslu Jepara, Ia menambahkan harapannya pasca mahasiswa PKL menimba ilmu di Bawaslu Jepara dapat melakukan pengawasan partisipatif. Menyampaikan pesan-pesan pengawasan kepada teman di lingkungannya atau menjadi pengawas baik di tingkatan desa maupun TPS. Ia juga menyampaikan bahwa Bawaslu Jepara terbuka bagi mahasiswa yang ingin belajar pengawasan Pemilu.

“Kami terbuka karena itu adalah bagian dari ikhtiar kami dalam memberikan sumbangsih pada dunia pendidikan perguruan tinggi,”

(Shol/Humas Bawaslu Jepara)

Tag
Berita