Lompat ke isi utama

Berita

Revitalisasi Nilai Pancasila dalam Empat Dimensi Kehidupan Menyambut Hari Lahir Pancasila 2025

Pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila di halaman kantor Bawaslu Jepara

Pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila di halaman kantor Bawaslu Jepara

Bawaslu Jepara – Memperingati Hari Lahir Pancasila, Sujiantoko menegaskan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara yang digelar di halaman Kantor Sekretariat Bawaslu, Senin (2/6), dengan tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.”

Menurut Sujiantoko, Pancasila kini menghadapi tantangan nyata berupa penyebaran paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, serta disinformasi yang mengancam persatuan dan kohesi sosial bangsa. Oleh karena itu, melalui spirit Asta Cita, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam empat dimensi kehidupan.

"Pancasila terancam ekstremisme dan disinformasi. Lewat Asta Cita, nilai Pancasila harus diwujudkan di pendidikan, birokrasi, ekonomi, dan digital” ungkap Sujiantoko.

Pertama, Pendidikan menjadi fondasi utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Tidak hanya melalui pelajaran formal, namun juga praktik keseharian di sekolah dan perguruan tinggi harus mampu mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, serta kuat dalam integritas moral.

Kedua, Sujiantoko menekankan pentingnya kehadiran nilai Pancasila dalam pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program pemerintah harus berlandaskan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan golongan tertentu.

Baca Juga : Bawaslu Jepara Audiensi dengan Pemkab Jepara: Sampaikan Laporan dan Rencana Program Ke Depan

Ketiga, dalam bidang ekonomi, pembangunan harus dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Keadilan sosial, sesuai dengan sila kelima Pancasila, menjadi orientasi utama. Penguatan UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi menjadi kunci agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, di era digital, Sujiantoko mengingatkan bahwa dunia maya bukan ruang tanpa nilai. Etika, toleransi, dan saling menghargai harus ditegakkan sebagai panduan berinteraksi di media sosial dan platform digital lainnya. Upaya bersama memerangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi melalui literasi digital dan semangat gotong-royong menjadi langkah penting menjaga kerukunan.

"Kita harus lawan hoaks dan kebencian dengan literasi digital dan gotong-royong,"Ujarnya.

Acara peringatan ini menjadi momentum bagi seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat komitmen dalam mengamalkan Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga menjadi tindakan nyata dalam setiap sendi kehidupan.

Penulis: Misbahus Sholikin
Foto: Zain Musthofa Kamal
Editor: Humas Bawaslu Jepara