Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Jepara Latih Sekratariat Jurnalisme Video

Jepara.bawaslu.go.id - Bawaslu Jepara menyelenggarakan pelatihan jurnalistik, Jumat (10/3). Bertempat di gedung B Kantor Bawaslu Jepara, kegiatan ini guna meningkatkan kemampuan sekretariat dalam jurnalisme video kepengawasan Pemilu tahun 2024.

Hadir Ketua dan anggota beserta jajaran sekretariat Bawaslu Jepara. Hadir juga pemateri dari Wartawan Metro TV pada giat siang itu. Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko mengatakan pelatihan ini bagian dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia Sekretariat Bawaslu Jepara. Harapannya output pelatihan ini dapat meningkatkan konten berita berbasis video pengawasan Pemilu. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi setiap staf sekretariat Bawaslu Jepara untuk membuat video pemberitaan pada momen tahapan Pemilu 2024.

"Pemberitaan berbasis video diharapkan terus dibuat dan menjangkau masyarakat lebih luas,” kata Sujiantoko.

Baca Juga : Kawal Hak Pilih, Bawaslu Jepara Patroli Pengawasan

Ia menambahkan sekretariat Bawaslu Jepara dapat mempraktekkan pembuatan berita video. Selain itu pembuatan video Bawaslu tidak hanya bersifat seremoni kegiatan tapi terdapat konteks lain. Semakin banyak video berita yang diproduksi oleh Bawaslu maka sehingga masyarakat lebih mengetahui aktifitas Bawaslu pada tahapan Pemilu.

Sementara itu pemateri dari Budi Hutomo Wartawan Metro TV mengatakan dalam pembuatan video jurnalistik harus memperhatikan pengambilan gambar. Pengambilan angle video diusahakan menarik dan unik sehingga pemirsa suka. Ia mengatakan agar tidak membuat video terlalu panjang. Hal ini dapat membuat penonton jenuh. Seorang editor video perlu membuat short list untuk menentukan video mana yang akan diambil untuk konsumsi berita.

"Videografer harus pintar mengambil momen dalam sebuah kegiatan atau kejadian," kata Budi.

Baca Juga : Bawaslu Berwenang Menyelesaikan Sengketa Proses Pencalonan Legislatif

Budi menambahkan berkembangnya teknologi tanpa menggunakan handycam seorang jurnalis cukup menggunakan Hanphone, hal ini dirasa lebih praktis. Budi menjelaskan macam macam teknis pengambilan gambar seperti bird angle pengambilan gambar dari ketinggian. Angle ini memberikan kesan objek kerdil atau kecil. Kemudian High angle pengambilan yang dramatic dan masih banyak lagi. Namun ia menuturkan setiap video yang diambil adalah baik, tidak ada karya yang jelek.

"Tidak ada karya yang jelek semua bagus karena karya terdapat hak cipta," jelas Budi.

(Shol/Humas Bawaslu Jepara)
Tag
Berita