Lompat ke isi utama

Berita

Hari Kartini, Bawaslu Jepara Dorong Keterlibatan Perempuan

Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu Jepara mendorong keterlibatan perempuan dalam Pemilu. Hal ini terlihat saat Bawaslu Jepara menyelenggarakan Webinar Pojok Pengawasan dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-143 Kamis, (21/4).

Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko mengatakan Hari Kartini merupakan momentum yang baik untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Menurutnya Jepara mempunyai Raden Ajeng Kartini di samping Ratu Shima dan Ratu Kalinyamat sebagai inspirator perempuan.

“Kartini merupakan tokoh nasional sebagai pendidik yang menginspirasi perempuan dan harapannya dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk perbaikan mendatang,” ungkap Sujiantoko.

Sujiantoko menambahkan hadirnya Kartini merupakan sejarah bagi dunia dalam mendorong kesetaraan perempuan. Acara yang diikuti oleh beberapa organisasi perempuan dan masyarakat umum ini, Sujiantoko berharap sejarah Jepara tentang sosok perempuan menjadi spirit bersama mendorong demokrasi ke arah lebih baik.

Baca Juga : Kartini Tjandra Perkuat SDM Sekretariat Bawaslu Jepara

Diskusi ini juga dipantik oleh Anggota Bawaslu Jawa Tengah Anik Sholihatun. Ia mengatakan diskusi tentang perempuan sangat penting sebagai dukungan kesalingan dan kesetaraan. Dukungan dari berbagai pihak penting karena ketika berbicara issu perempuan berarti berbicara tentang kebangsaan.

“Bicara perempuan, bicara kebangsaan sebagai spirit utama dalam mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan bermartabat,” ungkap Kordiv. Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga itu.

Sementara itu Siti Nur Wakhidatun Anggota KPU Jepara sebagai pemateri mengatakan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan itu baik dalam partai politik, pejabat pemerintah, anggota DPD maupun badan pemerintah. Hal ini agar terdapat kesetaraan akses bagi perempuan untuk masuk kelembagaan negara dan terlibat dalam proses kebijakan publik.

Siti melanjutkan terdapat tantangan keterlibatan perempuan dalam kepemiluan. Di antaranya adalah sumber daya perempuan potensial, pengetahuan kepemiluan, pengalaman jejaring dan kepentingan politik. Dalam slide materinya terdapat dampak negatif apabila abai terhadap pelibatan perempuan. Pengabaian dapat menyalahi komitmen kesetaraan gender yang telah diamanatkan Undang-Undang. Menurunnya partisipasi serta keterwakilan perempuan dalam politik. Komisioner KPU Jepara Divisi Teknis Penyelenggaraan itu juga mengatakan mengabaikan perempuan berpotensi menurunkan akomodasi kebijakan kepemiluan terhadap kondisi perempuan dan anak.

“Penting keterlibatan perempuan untuk kesetaraan, terdapat tantangan dan jangan abai karena banyak dampak negatif di dalamnya,” kata Siti.

Baca Juga : Ini Program-Program Bawaslu Jepara di Bulan Ramadhan

Sejalan dengan Siti, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UNISNU Jepara Santi Andriyani dalam materinya juga mendorong partisipasi politik perempuan dan meningkatkan keterlibatan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu. Ia beranggapan karena akses keadilan, akses yang setara, peluang kesetaraan untuk mempengaruhi proses politik perspektif perempuan.

Dosen sekaligus anggota Yayasan Perempuan Mandiri Jepara (YPMJ) memotivasi perempuan agar terlibat dalam mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Hal ini dapat didukung dengan perempuan mesti melek politik, tingkatkan potensi diri, dan memiliki perspektif keadilan dan kesetaraan gender.

“Kesetaraan perempuan perlu didukung dengan kualitas diri,” ungkap Santi panggilannya.

(MS/Staf Bawaslu Jepara)
Tag
Berita