Lompat ke isi utama

Berita

Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengawasan Partisipatif

Jepara, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengawasan Partisipatif merupakan tema Bawaslu Menyapa edisi ke -16. Acara yang dilaksanakan di media center Bawaslu Jepara ini menghadirkan pembicara Ali Purnomo akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL HIDAYAT Lasem Rembang, Senin (25/1). Ali Purnomo mengatakan terdapat beberapa peran perguruan tinggi dalam pengawasan partisipatif Pemilu guna mengimplementasikan tri darma perguruan tinggi .

“Perguruan tinggi memiliki beberapa peran dalam pengawasan partisipatif Pemilu, di antaranya peran pengawas dan pemantau Pemilu, fasilitator serta educator,” kata Ali Purnomo.

Ia mengatakan peran pengawas dan pemantau Pemilu perguruan tinggi adalah mengoptimalkan mahasiswa dan dosen untuk menjadi pengawas maupun pemantau dalam Pemilu guna menegakkan aturan dalam pemilu. Para mahasiswa dan dosen memiliki latar belakang yang berbeda di daerahnya masing-masing, walaupun begitu diharapkan keterlibatannya secara langsung dalam proses tiap tahapan.

Baca Juga : Pentingnya Kerjasama dan Peningkatan Kapasitas SDM

Ia melanjutkan peran sebagai fasilitator yang dimaksudkan bahwa sebuah perguruan tinggi ikut sebagai fasilitator ketika ada sebuah pelanggaran pemilu. Menurutnya dalam Pemilu banyak terjadi potensi pelanggaran baik pelanggaran administrasi maupun pelanggaran yang lain. Seperti masyarakat yang memiliki hak pilih namun tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap, mereka tidak mengetahui kemana harus melapor. Di sinilah peran fasilitasi perguruan tinggi yakni dosen dan mahasiswa dapat memberikan fasilitasi dan arahan sehingga mereka masuk dalam daftar pemilih tetap.

”Perguruan tinggi memiliki peran fasilitator yaitu ikut memfasilitasi masyarakat saat mengetahui pelanggaran Pemilu,” ungkap Ali Purnomo.

Mantan Panwaslu Kecamatan Bangsri ini melanjutkan peran yang terakhir adalah educator. Peran Educator berarti perguruan tinggi secara aktif dan konsisten dalam memberikan pendidikan politik terhadap mahasiswa dan masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami secara baik dan benar tentang pendidikan politik. Diketahui bahwa mahasiswa perguruan tinggi nantinya diharapkan akan menjadi pemimpin atau kader yang berkualitas. Ia diharapkan memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani, sesuai dengan visi, misi dan program yang berkualitas dari peserta Pemilu.

Baca Juga : Pentingnya Pembinaan Guna Peningkatan Kinerja (Shol/Humas Bawaslu Jepara)
Tag
Berita