Lompat ke isi utama

Berita

Si-Walu 3-Jika Tak Diasah akan Tumpul

Jepara, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ilmu harus senantiasa diasah agar tidak lupa, terlebih ilmu kepemiluan jika lama tidak dipelajari maka dapat menyebabkan tumpul informasi dan regulasi. Pernyataan ini disampaikan Komisioner Bawaslu Jepara Sujiantoko dalam program Diskusi Wacana Pemilu (Si-Walu) Senin (22/2). Si-Walu edisi 3 ini diikuti oleh sekretariat dan peserta Praktek Kerja Lapangan Jurusan Ilmu Politik FISIP Unsoed Purwokerto.

Sebagai pemateri, Sujiantoko menyampaikan Ilmu akan lebih tajam jika semakin lama digunakan. Jika saat Pemilu ilmu bisa langsung diaplikasikan, pasca Pemilu seperti sekarang ini pihaknya tidak dapat mengaplikasikan. Namun dari itu Ketua Bawaslu Jepara ini menghimbau agar senantiasa mengasah ilmu melalui diskusi dan kajian.

“Sangat penting bagi teman-teman Bawaslu Jepara untuk melakukan kajian terkait regulasi yang ada,” kata Sujiantoko.

Baca Juga : Si-Walu 2 – Mari Bersama Memahami Hukum

Ia melanjutkan adanya agenda pemilihan serentak Bupati Jepara menjadi pekerjaan rumah yang besar karena akan menguras tenaga dan pikiran. Menurutnya Pemilu 2024 berjalan berhimpitan secara berturut-turut mulai dari Presiden, DPR, DPRD, Gubernur hingga Bupati. Terlebih terdapat perbedaan penggunaan Undang-Undang yang berbeda sehingga memungkinkan nanti di lapangan penerapannya juga berbeda.

Sujiantoko menjelaskan roh Bawaslu ada pada pengawasan dan penindakan. Bawaslu melakukan pengawasan disetiap tahapan. Pengawasan Pemilu sendiri adalah kegiatan mengamati, mengkaji, memeriksa dan menilai. Maka pada diskusi yang dimoderatori oleh Nurul Khotimah itu merupakan refleksi kembali terkait pengawasan, pelanggaran dan kerawanan pada pemilu serentak.

Komisioner divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga ini dalam paparannya juga menjelaskan dalam upaya pencegahan. Penting Bawaslu untuk mengasah sinergitas antar lembaga dan masyarakat. Bawaslu tidak bekerja sendirian, diperlukan sinergitas antara pengawas pemilu dengan masyarakat. “Pelibatan masyarakat juga penting sehingga kita lakukan sosialisasi pengawasan partisipatif,” pungkas Sujiantoko.

Baca Juga : Si-Walu 1- SDM jantung Lembaga harus memiliki SIM-P

Si-Walu ini akan dilaksanakan secara rutin oleh Bawaslu Jepara. Sementara ini masih menggunakan sistem luring dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pemapar berasal dari komisioner Bawaslu Jepara atau staf sekretariat. Si-Walu merupakan langkah Bawaslu Jepara untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan agar menjadi SDM unggul. Atau juga memiliki SIM-P seperti yang dikatakan oleh Abd. Kalim saat Si-Walu edisi 1.

“Staf harus memiliki SIM-P yaitu soliditas, integritas, mentalitas dan professional sehingga lembaga kita semakin maju” Kata Kalim.

(Shol/Humas Bawaslu Jepara)

Tag
Berita