Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Ajak Kelompok Perempuan Awasi Pemilu

KEMBANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara ajak kelompok perempuan ikut berpartisipasi awasi pemilu. Pesan tersebut disampaikan saat sosialisasi partisipasi pemilih yang digelar Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kembang di pendopo kecamatan Kembang, Jumat (15/3).

“Kami ajak kelompok perempuan ikut serta mengawasi jalannya pemilu. Dengan acara ini diharapkan mampu menambah semangat kelompok perempuan untuk melawan segala macam dugaan pelanggaran pemilu.” Kata Komisioner Bawaslu Jepara, Abd Kalim saat menjadi pembicara acara tersebut.

Abd Kalim menyampaikan, perempuan memiliki andil yang besar dalam kehidupan rumah tangga. Sehingga Bawaslu memberikan pengarahan mengenai pengawasan partisipatif untuk memberikan pemahaman apa saja yang tidak diperbolehkan pada tahapan pemilu.

“Pengawasan ini membutuhkan semangat (ghirah) untuk sadar terhadap tiap tahapan pemilu, apabila melihat dugaan pelanggaran bisa segera memberikan informasi ke pengawas terdekat. Sosialisasi ini sebagai ikhtiyar kami meningkatkan semangat tersebut.” Ucapnya.

Ia menjelaskan, masyarakat bisa ikut menjadi pengawas partisipatif. Apabila menemukan pelanggaran bisa ikut menginformasikan pada pengawas. “Syukur syukur bisa ikut melapor. Tenang saja, identitas dan kerahasiaan pelapor akan kami jaga. Kami sudah bermitra dengan Kejaksaan dan Kepolisian” tambahnya.

“Karena kali ini sedang berada di tahapan kampanye, maka kami sampaikan apa saja yang tidak diperbolehkan dalam kampanye. Kesadaran mengawasi ini perlu ditumbuhkan, paling kecil dari lingkungan keluarga. Posisi perempuan memegang kunci penting dalam hal ini” terangnya.

Acara sosialisasi pengawasan partisipatif bersama kelompok perempuan tersebut dihadiri puluhan kelompok perempuan anggota organisasi perempuan seperti Nasyiatul Aisiyah, Aisiyah, Fatayat, PKK, Ipnu, dan Muslimat.

Abd Kalim berharap setelah acara sosialisasi banyak inisiatif kelompok perempuan untuk menjadi pengawas parsitipatif. Menurutnya, pemilu yang sukses harus dibarengi dengan semangat pengawasan dari masyarakatnya.

“Pengawas partisipatif kami artikan mampu ikut serta mengawasi walaupun tidak dibayar secara materil. Bayaran terbaik bagi kita adalah terwujudnya pemilu yang jujur, bermartabat, dan berintegritas” tandasnya.

Tag
Berita